Bertahun-tahun Rusak, Warga Lamtim Perbaiki Secara Mandiri Jalan Usaha Tani
Gayabarunews.com, Lampung Timur – Berulangkali ajukan proposal ke pemerintah kabupaten dan tak kunjung di Terima, warga gotong royong perbaiki secara mandiri jalan usaha tani yang ada di Desa Sidodadi, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, Minggu (05/12/2021).
Kegiatan swadaya masyarakat itu dilaksanakan di jalan penghubung usaha tani antara dusun I Desa Sidodadi dan Dusun VI Desa Giriklopomulyo, Kecamatan Sekampung.
Sukiman mengatakan,”Warga kita melaksanakan gotong royong jalan poros usaha tani penghubung antara desa Sidodadi dan Giriklopomulyo,”Kata Kepala Desa Sidodadi.
Sukiman melanjutkan,”Hampir tiap tahun kita mengajukan proposal untuk pembangunan jalan ini melalui APBD, namun belum terealisasi, kalau gak salah di tahun 2014 pernah di kunjungi ibu Nunik dan anggota dewan, dan proposal itu langsung saya serahkan di lokasi,”lanjutnya
Warga berharap, kedepannya setelah melaksanakan gotong royong jalan tani penghubung desa Sidodadi dan Giriklopomulyo bisa di bangun oleh pemerintah.
Riyan mengatakan,”Harapan kami sebagai warga desa Sidodadi, pemerintah daerah ikut memikirkan pembangunan di desa kami, kami ini taat pajak namun kami kurang merasakan perhatian pembangunan fisik dari pemerintah, apalagi tahun ini desa kami tidak diberikan bangunan apapun melalui APBD,”Kata warga yang ikut bergotong royong di lokasi dusun I
,”Harapannya jalan usaha tani ini kedepan dapat dibangun seperti Drainase, peningkatan jalan dan jembatan, karena akses jalan penghubung ini membutuhkan jembatan,”lanjut Warga
Perlu diketahui, gotong royong itu melibatkan alat berat yang membantu warga menimbun jalan yang tergerus oleh curah hujan,”Supaya meringankan tenaga warga, saya turunkan alat berat ke lokasi gotong royong untuk membantu menimbun badan jalan yang tergerus oleh aliran air ke sungai, Alhamdulillah juga ada warga yang memiliki sawah dia meminta sawahnya di ratakan dan tanahnya untuk menguruk badan jalan yang longsor, karena kondisinya sangat memperihatinkan dan tidak bisa dilalui oleh para petani,”Kata Rusman. (*)