Pendidikan

IAIN Metro : Workshop Creative Learning 4.0, Harapkan Generasi Kreatif Saat Mengajar

Gayabarunews.com, Kota Metro – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Metro mengadakan Workshop Creative Learning 4.0, di GSG IAIN Metro, Minggu (26/01).

Workshop ini diikuti oleh 160 mahasiswa FTIK, terdiri dari 20 mahasiswa dari setiap jurusan di FTIK yang mempunyai 8 jurusan yakni Pendidikan Agama Islam (PAI), Tadris Bahasa Inggris (TBI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Tadris Matematika (TMTK), Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS), dan Tadris Biologi (TBIO).

Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh tutor di gedung Ibnu Maskawaih, Kampus 1. Setiap jurusan ditempatkan diruangan yang berbeda dengan tutor yang berbeda. Tutor dipilih dari dosen setiap jurusan, yang memiliki kompetensi dibidang digital.

“Karena mahasiswa FTIK adalah calon pendidik di masa depan yang kompetitornya semakin banyak. Sehingga workshop ini bisa menjadi bekal untuk mahasiswa, agar memiliki kreatifitas untuk menghadapi siswa yang dunianya sudah berbeda yakni serba digital,” terang Isti Fatonah, Ketua Pelaksana.

Isti mengatakan, diakhir penyampaian materi, peserta workshop diminta untuk membuat suatu produk baik berupa metode pembelajaran, media pembelajaran, atau apa saja yang merupakan hasil kreatifitas mahasiswa, untuk bisa mendukung kegiatan pembelajaran.

Ia berharap, nantinya mahasiswa yang mengikuti workshop akan menjadi mahasiswa yang kreatif, “Seperti saat presentasi didepan kelas tidak monoton, ada media yang menarik untuk membuat kegiatan pembelajaran di kelas menjadi menyenangkan,” harapnya.

“Mahasiswa FTIK kan harus PPL nih, nah saat PPL yang 40 hari itu harus kreatif, jangan sampai sama dengan yang kemarin. Bagaimana menciptakan suasana yang gembira dan juga menyenangkan,” tambahnya.

Hafid Ashidiq, peserta dari jurusan TMTK, mengatakan, workshop ini penting untuk mahasiswa FTIK, karena sebagai calon pendidik harus bisa mengimbangi revolusi industri 4.0, “Biar kita siap menghadapi 4.0, yang terpenting membentuk karakter aktif kreatif dan inovatif,” katanya. (*)

(Kronika.id/Antika/Intan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *