Mustajab, Pendamping Ispiratif PKH Way Jepara
Gayabarunews.com, Way Jepara – Program Keluarga Harapan atau yang sering disebut PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Tujuannya adalah sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan. Program ini sudah ada sejak tahun 2007, Pemerintah Indonesia telah melaksanakan PKH diseluruh wilayah Indonesia. Program Perlindungan Sosial yang dikenal di dunia internasional dengan istilah Conditional Cash Transfers (CCT) ini terbukti cukup berhasil dalam menanggulangi kemiskinan yang dihadapi negara-negara tersebut, terutama masalah kemiskinan kronis.
Program Keluarga Harapan (PKH) mempunyai beberapa program kemasyarakatan salah satunya adalah Family Development session atau lebih sering disingkat FDS.
Kegiatan ini merupakan sebuah pengembangan atau penyempurnaan dari pertemuan kelompok Keluarga Penerima Manfaat PKH. Tujuannya adalah untuk membangun sebuah kepercayaan diri pada keluarga KPM dalam upaya menjadi orang tua yang lebih baik untuk keluarga mereka. Selain itu juga interaksi dua arah ini bisa menjadi saling tukar pengalaman atau sharing dalam pola pengasuhan anak antar keluarga KPM, sehingga dapat diambil sebuah pengalaman yang baik untuk diterapkan dalam lingkungan keluarga meeka masing-masing.
Mustajab adalah salah satu Pendamping Sosial kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur yang bertugas di kegiatan FDS di Kecamatan Way Jepara. Beliau adalah penerima penghargaan pendamping sosial PKH Ispiratif Kabupaten Lampung Timur 2017 kategori pendampingan kepada anak penerima PKM PKH berprestasi. Penghargaan ini diberikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Lampung Timur.
“PKH dapat diibaratkan sebuah sekolah atau rumah bagi para KPM maupun Pendampingnya. Bagi penerima KPM, PKH adalah rumah dimana tumbuhnya sebuah harapan-harapan untuk maju dan menjadi keluarga yang mampu berdiri lebih baik dari sebelumnya. Rumah dimana tempat menempa kemampuan diri untuk menjadi lebih percaya diri melalui kegiatan FDS ini.
Rumah besar ini akan senantiasa terjaga dan mengasilkan sebuah karya nyata baik melalui sentuhan tangan pendamping maupun KPM itu sendiri”, terang Mustajab yang dulu juga merupakan ketua Dewan Mahasiswa (DeMa) di IAIM NU Metro. “ Kegiatan FDS ini juga bisa diibaratkan sebagai sebuah air jernih dimana air jernih ini yang harus di isikan dalam sebuah botol dengan cara sedikit demi sedikit sampai botol tersebut penuh terisi”, tambahnya.
Saat ini beliau juga masih aktif dalam kegiatan FDS yang ada di Kecamatan Way Jepara. Beliau menjadikan PKH sebagai wadah untuk menumbuhkan rasa peduli sosial terhadap sesama. (Suko)