Terkait Balap Liar, DPRD Minta Pemkot Metro Bangun Sport Center
Gayabarunews.com, Kota Metro – Aksi balap liar yang membuat diamankanya 29 motor dan 48 remaja di Jalan AR Prawiranegara pada Minggu (13/6/2021) lalu, kini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro meminta Pemerintah Kota (Pemkot) setempat membangun Sport Center.
Hal itu disampaikan Ketua DPRD Kota Metro Tondi MG Nasution menanggapi maraknya aksi balap liar remaja yang menggangu lalulintas dan kamtibmas di Bumi Sai Wawai.
“Balap motor semestinya Pemerintah Kota Metro sudah bisa menyiapkan lahan dan lokasi untuk menyalurkan hobi-hobi teman-teman anak muda para pembalap, supaya tidak balapan liar. Ini PR Pemerintah, sudah seharusnya menyediakan sport center,” kata Tondi, Rabu (7/7/2021).
Politisi partai Golkar itu juga menyampaikan, pihaknya telah mengusulkan pembangunan lintas balap mini di Stadion Tejosari.
“Sudah kita usulkan juga untuk membuat stadion balap mini di 24 Tejosari, agar tumbuh atlet-atlet balap profesional dari Kota Metro,” ucapnya.
Tondi juga berjanji akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah melalui dinas terkait agar fasilitas bagi pencinta otomotif di Metro dapat disediakan.
“Saya senang dunia otomotif. Dan saya juga berterimakasih pada teman-teman, mau tetap semangat menghidupkan kembali kegiatan-kegiatan otomotif di Kota Metro, tentunya dalam hal-hal yang positif ya. Segera, saya coba berkoordinasi dengan pemerintahan setempat, lebih spesifiknya Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, untuk membicarakan hal ini,” jelasnya.
Tondi juga menyebutkan, seharusnya Pemkot setempat mulai merencanakan pembangunan sport center. Menurutnya, sarpras olahraga yang dipusatkan sudah dibutuhkan di Kota Metro.
“Seharusnya bisa. Dan jangan hanya sirkuit mini. Yang multifungsi, jadi selain buat balap motor, juga bisa untuk konser musik out door, pameran otomotif dan lain sebagainya. Dengan ini saya harap identitas Kota Metro bisa jadi lebih punya spesifikasi,” bebernya.
Ia juga menyarankan Pemerintah Kota melakukan koordiordinasi ke tingkat kementerian agar hobi dan bakat generasi penerus di Bumi Sai Wawai dapat dikembangkan dengan baik.
“Dalam hal ini, Pemkot Metro bisa mengupayakan anggaran dengan mengajukan proposal ke Kemenpora RI agar dapat terealisasi. Atau jika tidak, bisa juga dengan upaya menggalang investor untuk pelaksanaan pembangunannya. Kalo untuk lahan saya rasa pemerintah setempat punya. Tinggal sistem kerjasamanya bagaimana, itu saja,” tandasnya. (*)