Jurnalis Warga

Warga Yosomulyo Gagas Pasar Pelangi

 

Gayabarunews.com, Metro – Sampai Minggu nanti kita warga Yosomulyo akan membuat sejarah baru bagaimana solidaritas dibuktikan. Tidak hanya ide, kata-kata dan gagasan-gagasan hampa. Semua yang sudah kita lakukan 6 bulan ini benar-benar menjadi sebuah gerakan.

Pasar Yosomulyo Pelangi (Payungi) adalah bukti bahwa kita menolak untuk diam. Warga Yosomulyo khususnya RW 07, Risma Sabilil Mustaqim, Formayos, Relawan Perguruan Tinggi bahu membahu mewujudkan kreatifitas dengan pelan dan terarah. Juga kawan-kawan Genpi Lampung yang memberi support dalam pengelolaan pasar digital warga. Berbagai akun instagram wisata di Lampung juga turut merepost hadirnya Pasar Yosomulyo Pelangi.

Dimulai dengan kampung warna-warni, Rumah Baca Pojok Boekoe Cangkir, Permainan Tradisional dan nanti hari Minggu 28 Oktober 2018, Pasar Yosomulyo Pelangi siap di Launching. Tentu ini tidak berhenti kita punya mimpi budaya membuat bata, Yosomulyo Hijau gagasan Mbah Narno dan Wisata Susu impian Pak Winarko Heri Setiono bersama-sama kita wujudkan dengan integrask gerakan warga.

Ibu-ibu bergerak membuat jajanan rakyat dengan mayoritas olahan singkong, bapak-bapak membersihkan lokasi, membuat gapura, bilik penukaran koin, memasang payung, membersihkan kebun bambu yang masih tersisa dan perlu untuk dilestarikan pertumbuhannya.

Mengambil konsep menjual jajanan lokal dengan transaksi penukaran koin, pasar ini menolak untuk dimiliki individu. Pasar yang diciptakan oleh gotong royong sebagaimana para leluhur kita dulu memberi contoh di seantero nusantara. Menggunakan piring bambu, daun pisang dan menolak semampunya penggunaan plastik. Selain go green, pasar ini juga berusaha menyediakan makanan sehat yang bebas dari MSG dan bahan pengawet lainnya.

Meskipun pada akhirnya banyak dari luar yang ingin berdagang, tapi kami komitmen akan fokus pada pemberdayaan pedagang jajanan rakyat. Kami tidak bisa membatasi mereka yang ingin mencari rezeki. Sampai hari banyak yang mendaftar ingin berdagang, tapi kami memberi prioritas pada pedagang berasal dari Yosomulyo Metro Pusat.

Selain pasar, pengunjung disediakan permainan, game anak-anak, panahan, flying fox, dan hiburan seni tradisional. Sebuah pasar yang digerakkan oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Payungi dimaknai melindungi dari kemarau dan hujan. Payungi berarti melindungi dan mengangkat mereka yang selama ini terpinggirkan oleh arus pasar modern dan dikuasai oleh segelintir orang. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *