Berita Lampung

Pasien dalam Pengawasan terkait Corona di Lampung Bertambah Jadi 8 Orang

Gayabarunews.com, Bandar Lampung – Pasien dalam pengawasan (PDP) terduga terinfeksi virus Corona di Lampung bertambah menjadi 8 orang, Sabtu (21/3)

Berdasarkan keterangan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, mengungkapkan bahwa jumlah PDP bertambah menjadi delapan orang. “PDP Lampung bertambah menjadi 8 orang,” kata Reihana melalui pesan group WhatsApp.

Delapan PDP tersebut kini berada di rumah sakit yang berbeda, berikut rinciannya:

PDP

1. Laki-laki 62 tahun, warga Bandar Lampung, diisolasi di RSUDAM;

2. Perempuan 1 tahun, warga Bandar Lampung, dirawat di RSUDAM;

3. Perempuan 2.5 tahun, warga Bandar Lampung, dirawat di RSUDAM;

4. Perempuan 4 tahun, warga Bandar Lampung, dirawat di RSUDAM;

5. Laki-laki 35 tahun, warga Bandar Lampung, dirawat di RSUDAM;

6. Laki-laki 35 tahun, warga Bandar Lampung, dirawat di RSUDAM;

7. Perempuan 42 tahun, warga Lampung Selatan, dirawat di RS A Dadi Cokro Dipo Bandar Lampung;

8. Perempuan 11 tahun, warga Pringsewu, dirawat RSUD Pringsewu.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa penambahan PDP berjumlah 5 orang, dan semuanya sudah dilakukan swab.

Sebelumnya, seorang pasien laki-laki berusia 62 tahun yang merupakan warga Bandar Lampung dinyatakan positif terinfeksi virus Corona dan sekarang masih diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM).
Kemudian satu orang PDP di RS A Yani Kota Metro dinyatakan negatif. Pasien tersebut sudah dipulangkan dan harus melakukan isolasi mandiri di rumah. Lalu dua balita 1 tahun dan 2,5 tahun yang juga berstatus sebagai PDP dinyatakan negatif COVID-19. Dua balita ini masih berstatus PDP dan masih menunggu hasil swab kedua.
Reihana menambahkan bahwa tracing sudah dilakukan terhadap orang-orang yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif 01. “Tracing sudah dilakukan, dan mereka saat ini semua dalam keadaan sehat,” pungkas Reihana.
Saat ini Reihana selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bogor guna guna melakukan tracing di wilayah masing-masing. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *